06 September 2009

Mekkah: Kota Suci, Kekuasaan, dan Teladan Ibrahim - Oleh: Zuhairi Misrawi.

Shalat di Masjidil Haram pahalanya berlipat ganda. Sekali shalat di Masjidil Haram sama dengan shalat 100.000 kali di masjid lainnya. Shalat di Masjidil Haram setara dengan keutamaan shalat selama 55 tahun, 6 bulan, dan 20 malam di masjid lain.

Mekkah adalah kota suci umat Islam. Di dalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat shalat. Di kota inilah, Mu¬ham¬mad SAW, pemimpin besar, Nabi, dan utusan Tuhan dilahirkan. Dalam sejarah, Mekkah adalah kota yang dipe¬rebutkan oleh berbagai kelompok. Istimewanya, perebutan ke-kuasaan tersebut dimenangkan oleh mereka yang mem¬punyai komitmen untuk memelihara dan melindungi Ka’bah.

Puncaknya, Mekkah merupakan salah satu warisan Ibrahim, Ismail, dan Hajar. Ketiga sosok ini telah mengajarkan pe¬ri¬hal pentingnya ketauhidan, pengorbanan, dan haji yang di¬laksanakan oleh umat Islam hingga saat ini.

Buku ini secara lengkap mengisahkan juga tentang kota suci Mekkah Pra-Islam, Mekkah Masa Islam, dan Mekkah Modern. Pesona Masjidil Haram, Hajar Aswad yang merupakan simbol sempurnanya bangunan Ka’bah, air zamzam yang merupakan air berkhasiat. Selain itu diceritakan pula me-ngenai perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW serta bagai¬mana meneladani Ibrahim yang identik dengan Ka’bah dan putranya Ismail. Merekalah yang mendapatkan mandat lang¬sung dari Tuhan untuk mendirikan Ka’bah.

Mekkah sebagai kiblat umat Islam selalu menarik untuk dipelajari dan diketahui secara detail. Buku ini adalah salah satu referensi yang tepat untuk mengenal Mekkah, khususnya dalam rangka mendalami teladan Ibrahim dan Nabi Muhammad SAW. Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif, Cendekiawan Muslim dan Mantan Ketua PP Muhammadiyah.

Mekkah adalah kota suci yang selalu dikunjungi umat Islam, baik secara lahiriyah maupun batiniyah. Buku ini membahas Mekkah secara menyeluruh dan mendalam. Sebab itu, membaca buku ini akan membuat kita ingin selalu dekat dengan Mekkah.
Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Rektor Perguruan Tinggi Ilmu-Ilmu Al Quran, Jakarta, dan Katib ‘Am Syuriah PBNU.


Buku ini memberikan gambaran yang lain, yang lebih lengkap tentang Mekkah, tidak seperti buku-buku lainnya yang hanya berkaitan dengan ritual ibadah haji dan umrah. Bung Zuhairi menunjukkan, bahwa Mekkah adalah kota dari mana mengalir sungai nilai-nilai kemanusiaan; kota yang menghembuskan roh untuk membangun masyarakat beragama yang toleran dan damai. Kiranya, pesan penting itulah yang hendak disampaikan Bung Zuhairi lewat buku ini.

Trias Kuncahyono, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, dan Penulis buku best seller Jerusalem: Kesucian, Konflik, dan Pengadilan Akhir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tulis komentar anda di sini.